Who Are You? (Prolog)
-30 Mei 2016-
"Halo. Aku Taehyung Kim. Kim Taehyung. Tae hyung. Tae.. hyung.. jangan panggil aku hyung, panggil aku Tae hyung, ok? Namaku Kim Taehyung!" Teriak Taehyung yang dengan semangat memperkenalkan diri di depan seorang anak kecil yang tidak berhenti menatapnya.
"Hyung, senang bicara denganmu." Jawab bocah laki-laki di depannya itu.
Sudah 2 menit mereka saling menatap, sebelum akhirnya Taehyung berani memperkenalkan diri kepada anak kecil yang sedari tadi menatapnya tanpa henti.
"Kan sudah kubilang Namaku Tae hyung! Jangan panggil hyung,"
"Baiklah, Tae hyung, aku Jungkook."
"Pasti kau kelas 5 sd ya? Sedang apa malam-malam begini sendirian di dekat sungai?"
"Umurku baru 9 tahun,"
"Ah, benarkah? wah, kau tinggi sekali ya!"
Jungkook mengangguk. Taehyung diam beberapa detik sebelum akhirnya ingat akan pertanyaannya yang sebelumnya.
"Oh ya, sedang apa kau disini? Kenapa dari tadi kau tidak berhenti menatapku?"
"Bayanganmu."
"Hah? Ada apa dengan bayanganku?"
"Bayanganmu ada dua."
"Ah, ini hanya karena cahaya. Kau tahu kan kalau bayangan bisa bercabang jika cahaya terang bersinar dibalik objek bayangan?"
"Ya. Tapi yang aku tahu, bayangan yang bercabang akan ada yang jelas, dan ada yang buram. Tapi milikmu, Tae hyung, kau punya dua bayangan yang jelas."
"Jadi, kau bisa melihatnya, ya?"
Jungkook mengangguk. Taehyung terdiam sambil memperhatikan anak kecil di hadapannya itu. Ia berusaha menyembunyikan bayangannya, namun tidak mungkin. Dalam 17 tahun hidupnya, baru kali ini ada yang menyadari akan keanehan dalam dirinya. Taehyung bingung entah apa yang Seharusnya Ia rasakan.
"Kau tahu, kau bahkan tidak punya bayangan." Ucapnya.
"Aku tahu."
Jungkook menunduk. Taehyung mulai menyadari sesuatu. Namun Ia sama sekali tidak takut.
"Senang bicara denganmu, Tae hyung. Aku sudah berusaha untuk bisa bicara denganmu seumur hidupku, namun baru kali ini kau bisa melihatku."
"Apa kau hidup?"
"Ya, dalam bayanganmu, Tae hyung."
"Jadi kau yang selama ini menggangguku? Kenapa aku? Kenapa kau tidak hidup sendiri dengan bayanganmu sendiri?"
"Karena aku tidak memilikinya."
"Jadi kau ingin aku berbagi?"
"Tidak. Karena tidak akan bisa."
"Tapi kau sudah memiliki wujud sekarang, kenapa tidak bisa?"
"Karena aku lahir dan besar dalam dirimu, Tae hyung. Aku tidak punya tubuh, aku hanya ada dalam bayanganmu."
"Berarti saat ini yang kulihat di hadapanku tidak nyata?"
"Nyata, tapi tidak dapat dilihat oleh orang lain."
Jungkook berjalan melewati Taehyung dan melompat ringan sebelum kembali ke tempat awalnya berdiri.
"Sekarang apa yang kau inginkan?"
"Menjalani hidup."
"Tapi kau bahkan tidak meminta izinku untuk hidup dalam diriku! Aku juga punya kehidupan sendiri! Kau tahu, 9 tahun ini aku menderita karenamu!"
"Maaf, tapi aku juga menderita. Tae hyung tahu bagaimana rasanya hidup tanpa tubuh? Aku harus melakukannya! Bukan salahku jika aku lahir dalam dirimu."
"Kenapa kau lahir dalam tubuhku?"
"Kenapa Tae hyung lahir di bumi ini?"
Taehyung memikirkan jawabannya, namun gagal. Ia tidak tahu kenapa Ia lahir dan hidup di bumi ini.
"Bagaimana caranya agar aku bisa membunuhmu?"
"Bunuh dirimu sendiri."
Taehyung mengatupkan bibirnya. Tak tahu lagi apa yang harus ditanyakan dan apa yang harus dilakukan.
"Aku tidak akan mengganggumu Tae hyung, aku tidak akan tiba-tiba hidup saat kau sedang menjalani hidup. Kau hanya tinggal mengatur waktu agar aku dapat hidup dengan normal."
"Kau meminta hidup normal? Bahkan aku saja tidak punya!"
"Aku anggap itu adalah perintah untuk semakin mengganggumu. Maafkan aku, Tae hyung, tapi aku sangat menderita."
Jungkook menghilang. Tanpa menyisakan debu dan jejak sedikitpun. Malam yang dingin di sungai han menjadi semakin kelam.
"Maafkan aku, Tae hyung." Ucap Taehyung.
"Halo. Aku Taehyung Kim. Kim Taehyung. Tae hyung. Tae.. hyung.. jangan panggil aku hyung, panggil aku Tae hyung, ok? Namaku Kim Taehyung!" Teriak Taehyung yang dengan semangat memperkenalkan diri di depan seorang anak kecil yang tidak berhenti menatapnya.
"Hyung, senang bicara denganmu." Jawab bocah laki-laki di depannya itu.
Sudah 2 menit mereka saling menatap, sebelum akhirnya Taehyung berani memperkenalkan diri kepada anak kecil yang sedari tadi menatapnya tanpa henti.
"Kan sudah kubilang Namaku Tae hyung! Jangan panggil hyung,"
"Baiklah, Tae hyung, aku Jungkook."
"Pasti kau kelas 5 sd ya? Sedang apa malam-malam begini sendirian di dekat sungai?"
"Umurku baru 9 tahun,"
"Ah, benarkah? wah, kau tinggi sekali ya!"
Jungkook mengangguk. Taehyung diam beberapa detik sebelum akhirnya ingat akan pertanyaannya yang sebelumnya.
"Oh ya, sedang apa kau disini? Kenapa dari tadi kau tidak berhenti menatapku?"
"Bayanganmu."
"Hah? Ada apa dengan bayanganku?"
"Bayanganmu ada dua."
"Ah, ini hanya karena cahaya. Kau tahu kan kalau bayangan bisa bercabang jika cahaya terang bersinar dibalik objek bayangan?"
"Ya. Tapi yang aku tahu, bayangan yang bercabang akan ada yang jelas, dan ada yang buram. Tapi milikmu, Tae hyung, kau punya dua bayangan yang jelas."
"Jadi, kau bisa melihatnya, ya?"
Jungkook mengangguk. Taehyung terdiam sambil memperhatikan anak kecil di hadapannya itu. Ia berusaha menyembunyikan bayangannya, namun tidak mungkin. Dalam 17 tahun hidupnya, baru kali ini ada yang menyadari akan keanehan dalam dirinya. Taehyung bingung entah apa yang Seharusnya Ia rasakan.
"Kau tahu, kau bahkan tidak punya bayangan." Ucapnya.
"Aku tahu."
Jungkook menunduk. Taehyung mulai menyadari sesuatu. Namun Ia sama sekali tidak takut.
"Senang bicara denganmu, Tae hyung. Aku sudah berusaha untuk bisa bicara denganmu seumur hidupku, namun baru kali ini kau bisa melihatku."
"Apa kau hidup?"
"Ya, dalam bayanganmu, Tae hyung."
"Jadi kau yang selama ini menggangguku? Kenapa aku? Kenapa kau tidak hidup sendiri dengan bayanganmu sendiri?"
"Karena aku tidak memilikinya."
"Jadi kau ingin aku berbagi?"
"Tidak. Karena tidak akan bisa."
"Tapi kau sudah memiliki wujud sekarang, kenapa tidak bisa?"
"Karena aku lahir dan besar dalam dirimu, Tae hyung. Aku tidak punya tubuh, aku hanya ada dalam bayanganmu."
"Berarti saat ini yang kulihat di hadapanku tidak nyata?"
"Nyata, tapi tidak dapat dilihat oleh orang lain."
Jungkook berjalan melewati Taehyung dan melompat ringan sebelum kembali ke tempat awalnya berdiri.
"Sekarang apa yang kau inginkan?"
"Menjalani hidup."
"Tapi kau bahkan tidak meminta izinku untuk hidup dalam diriku! Aku juga punya kehidupan sendiri! Kau tahu, 9 tahun ini aku menderita karenamu!"
"Maaf, tapi aku juga menderita. Tae hyung tahu bagaimana rasanya hidup tanpa tubuh? Aku harus melakukannya! Bukan salahku jika aku lahir dalam dirimu."
"Kenapa kau lahir dalam tubuhku?"
"Kenapa Tae hyung lahir di bumi ini?"
Taehyung memikirkan jawabannya, namun gagal. Ia tidak tahu kenapa Ia lahir dan hidup di bumi ini.
"Bagaimana caranya agar aku bisa membunuhmu?"
"Bunuh dirimu sendiri."
Taehyung mengatupkan bibirnya. Tak tahu lagi apa yang harus ditanyakan dan apa yang harus dilakukan.
"Aku tidak akan mengganggumu Tae hyung, aku tidak akan tiba-tiba hidup saat kau sedang menjalani hidup. Kau hanya tinggal mengatur waktu agar aku dapat hidup dengan normal."
"Kau meminta hidup normal? Bahkan aku saja tidak punya!"
"Aku anggap itu adalah perintah untuk semakin mengganggumu. Maafkan aku, Tae hyung, tapi aku sangat menderita."
Jungkook menghilang. Tanpa menyisakan debu dan jejak sedikitpun. Malam yang dingin di sungai han menjadi semakin kelam.
"Maafkan aku, Tae hyung." Ucap Taehyung.
... To Be Continue
Alohaa guysee, udah LAMA BANGET ya gue gak buka blog ini. Dulu blog ini isinya Super Junior dan karangan lainnya, tapi udah gue apusin. Mau move on aja ke BTS. Oh ya, ff ini udah ada chapter 1 dan 2 di wattpad gue @SalsaNursabila
Difollow ya wattpadnya, baca-baca dan tinggalkan jejak!
